Translate

Kamis, 01 November 2012

PERJUANGAN


Pengarang: M. ORIZA HASFI

Terik matahari waktu sore itu masih terasa , saat aku sedang berada di pendopo alun-alun kota. “panas sekali sore ini” gumamku, Aku disana sedang menunggu teman-temanku yang akan ikut menjual es buah sebagai takjil dan hasilnya akan disumbangkan ke anak yatim piatu. Ketika semua temaku tlah datang “hai, kalian sudah lama ya menungu?” Tanyaku, jawabnya “iya kami sudah menunggu cukup lama di sini!” sambil mengusap keringat yang menetes. akhirnya Natasya datang dengan es buahnya yang akan aku jual nanti.”nat kenapa kamu datangnya lama sekali?” tanyaku kepadanya dengan nada kesal,”maaf ya kak tadi saya ke tiduran”jawabnya sambil malu-malu,”o ya sudah, ayo kita mulai berjualan” Sebelum memual berjualan kami menyempatkan diri untuk berdoa dulu agar dagangan kami laku karena waktu di depan alun-alun aku melihat banyak anak-anak muda yang berjualan takjil secara ramai-ramai jadi kami sedikit malu. Setelah selesai berdoa kami langsung berpencar, “chika kamu sama tiwi di depan alun-alun ya, biar aku sama natasya& rido sama aldo di dalam”,tika pun menjawab”oke kak!” tiap 1 nampan berisi 10 gelas es buah yang akan di bawa oleh 2 orang anak. Aku berjualan di dalam alun-alun bersama Natasya, sedangkan yang lain berjualan di dalam alun-alun.
Setelah lebiah dari 1 jam dagangan kami belum juga laku . waktu itu teman-temanku mulai putus asa, tetapi aku coba untuk memberi mereka motivasi agr mereka semangat lagi”lo kenapa pada lesu nih? Tanyaku pada mereka,”ini kak, kenapa ya dagangan kita belum laku?”tanya mereka dengan nada sedih, “o kalau itu sih mungkin kalian menjajakannya tidak semangat sih” sindirku pada mereka, “ terus kita harus bagai mana kak?”,”ya harus berusaha lebih giat lagi dan harus lebih semangat oke!”. Akhirnya semangat mereka kembali, lalu dua orang dari kami segera menjajakan dagangannya di depan alun-alun lagi.Akhirnya tak berapa lama ada seorang ibu-ibu yang mau membeli dagangan kami, kami pun mulai semangat lagi untuk menjual es buah itu. Semakin lama dagangan kami pun mulai habis dibeli oleh orang-orang yang ada di alun-alun itu.
Waktu sudah menunjukan pukul 17:00 sebentar lagi akan buka puasa. Menurutku pada waktu seperti itu malah akan ada banyak orang yang akan membeli takjil, Karena mendekati waktu untuk berbuka.
Apa yang aku fikirkan ternyata benar karena dagangan kami mulai habis saat mendekati waktu berbuka.uang yang kami peroleh pun mulai bertambah, aku pun mulai senang karena dagangan kami hampir habis.

Azdan tlah berkumandang kami pun segera membatalkan puasa dengan mencari minuman untuk sendiri-sendiri. “ayo kawan-kawan kita buber yuk!” ajakku, “ ayo”jawab mereka Setelah berbuka puasa kami pun menyempatkan diri untuk berfoto sebagai kenang-kenangan agar kami selalu ingat dengan hari itu “dik foto-foto dulu yuk”ajakku dengan santai, “ayo kak, tapi siapa yang memfotokan?”tannya natasya kepadaku,”aku saja” jawab vero, “ya sudah kalau gitu, fotokan kita berdua ya!”, “oke” jawab vero. setelah berfoto-foto Kami pun segera beranjak pulang karena mengingat waktu hampir malam.
Sahabis tiba di rumah aku pun langsung melaksanakan sholat magrib, karena di alun-alun tadi belum sempat sholat di masjid besar jadi aku sholat magrib dirumah bersama adikku
Pada hari seninnya kami pun berkumpul lagi untuk mendiskusikan panti asuhan mana yang akan kami beri sumbangan.”nat, setelah ini uangnya mau diberikan ke panti asuhan mana? Kan yang mengajak kamu”tanyaku pada dia, “aku juga lagi bingung nih”jawabnya dengan bingung,”dikasihkan sama panti asuhan dekat rumahku saja”jawab vero dengan lantang, “boleh juga tuh, aku setuju sama kamu ver”jawabku dengan santai,”aku juga setuju ver dari pada bingung mending ikut saran kamu saja”jawab natasaya,”teman-teman yang lain kelihantannya juga setuju tuh!”jawabku padanya,”jadi gimana deal ikut saran vero” tanya natasya,”setuju”jawab semuanya. Setelah berdiskusi cukup lama akhirnya kami setuju untuk memberikannya kepada panti asuhan didekat rumah vero,dan yang akan memberikannya adalah aku didampingi oleh teman-temanku. Sorenya kami pun berangkat menuju panti asuhan itu menggunakan sepeda motor dan dengan di tuntun oleh vero.

Tak berapa lama pun kami tiba di panti asuhan itu,kami pun segera bergegas untuk memberikan uang tersebut kepada kepala pengelola panti itu. “assalammualikum”salamku pada kepala panti,”waalikumsalam”jawab kepala panti itu. Waktu mendatangngi ruang kepala panti kami di sambut dengan ramahdan penuh dengan kesopanan.

Kami pun memberitahukan maksut dan tujuan kami kemari”pak maksut kami datang kemari adalah untuk memberikan sumbangan pada anak-anak yatim di sini”tegasku,”terima kasih banyak ya dik,adik mau membantu dengan sesama muslim yang kurang mampu, saya sangat bersyukur sekali karena masih terdapat orang baik seperti adik-adik ini!”jawab sang kepala panti. akhirnya kepala panti tersebut paham. Dia pun mau menerima sumbangan yang kami berikan, walaupun sedikit yang penting adalah niatnya yang mau membantu sesama manusia. Tak berapa lama kami pun pulang dengan rasa bangga karena tlah menolong dengan sesama muslim. Dalam al-quran pun
juga di jelaskan bahwa sesama umat muslim harus saling bembantu dengan sesama muslim apa lagi jika orang tersebut tidak mampu kita wajib untuk membantunya.
.”ver aku pulang dulu ya”tegasku pada vero, “o iya kak,terima kasih ya kak karena sudah mau membantu kita”jawab vero, “iya dik ,sama-sama”jawabku .Kami pun berpisah di jalan karena rumah kami saling berlawanan arah, kita pun berpisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar