Pengarang: M. ORIZA HASFI
Terik matahari waktu sore itu masih terasa , saat aku
sedang berada di pendopo alun-alun kota. “panas sekali sore ini” gumamku, Aku
disana sedang menunggu teman-temanku yang akan ikut menjual es buah sebagai
takjil dan hasilnya akan disumbangkan ke anak yatim piatu. Ketika semua temaku
tlah datang “hai, kalian sudah lama ya menungu?” Tanyaku, jawabnya “iya kami
sudah menunggu cukup lama di sini!” sambil mengusap keringat yang menetes.
akhirnya Natasya datang dengan es buahnya yang akan aku jual nanti.”nat kenapa
kamu datangnya lama sekali?” tanyaku kepadanya dengan nada kesal,”maaf ya kak
tadi saya ke tiduran”jawabnya sambil malu-malu,”o ya sudah, ayo kita mulai
berjualan” Sebelum memual berjualan kami menyempatkan diri untuk berdoa dulu
agar dagangan kami laku karena waktu di depan alun-alun aku melihat banyak
anak-anak muda yang berjualan takjil secara ramai-ramai jadi kami sedikit malu.
Setelah selesai berdoa kami langsung berpencar, “chika kamu sama tiwi di depan
alun-alun ya, biar aku sama natasya& rido sama aldo di dalam”,tika pun
menjawab”oke kak!” tiap 1 nampan berisi 10 gelas es buah yang akan di bawa oleh
2 orang anak. Aku berjualan di dalam alun-alun bersama Natasya, sedangkan yang
lain berjualan di dalam alun-alun.
Setelah lebiah dari 1 jam dagangan kami belum juga laku .
waktu itu teman-temanku mulai putus asa, tetapi aku coba untuk memberi mereka
motivasi agr mereka semangat lagi”lo kenapa pada lesu nih? Tanyaku pada
mereka,”ini kak, kenapa ya dagangan kita belum laku?”tanya mereka dengan nada
sedih, “o kalau itu sih mungkin kalian menjajakannya tidak semangat sih”
sindirku pada mereka, “ terus kita harus bagai mana kak?”,”ya harus berusaha
lebih giat lagi dan harus lebih semangat oke!”. Akhirnya semangat mereka
kembali, lalu dua orang dari kami segera menjajakan dagangannya di depan
alun-alun lagi.Akhirnya tak berapa lama ada seorang ibu-ibu yang mau membeli
dagangan kami, kami pun mulai semangat lagi untuk menjual es buah itu. Semakin
lama dagangan kami pun mulai habis dibeli oleh orang-orang yang ada di
alun-alun itu.
Waktu sudah menunjukan pukul 17:00 sebentar lagi akan
buka puasa. Menurutku pada waktu seperti itu malah akan ada banyak orang yang
akan membeli takjil, Karena mendekati waktu untuk berbuka.
Apa yang aku fikirkan ternyata benar karena dagangan kami
mulai habis saat mendekati waktu berbuka.uang yang kami peroleh pun mulai
bertambah, aku pun mulai senang karena dagangan kami hampir habis.
Azdan tlah berkumandang kami pun segera membatalkan puasa
dengan mencari minuman untuk sendiri-sendiri. “ayo kawan-kawan kita buber yuk!”
ajakku, “ ayo”jawab mereka Setelah berbuka puasa kami pun menyempatkan diri
untuk berfoto sebagai kenang-kenangan agar kami selalu ingat dengan hari itu
“dik foto-foto dulu yuk”ajakku dengan santai, “ayo kak, tapi siapa yang
memfotokan?”tannya natasya kepadaku,”aku saja” jawab vero, “ya sudah kalau
gitu, fotokan kita berdua ya!”, “oke” jawab vero. setelah berfoto-foto Kami pun
segera beranjak pulang karena mengingat waktu hampir malam.
Sahabis tiba di rumah aku pun langsung melaksanakan
sholat magrib, karena di alun-alun tadi belum sempat sholat di masjid besar
jadi aku sholat magrib dirumah bersama adikku
Pada hari seninnya kami pun berkumpul lagi untuk
mendiskusikan panti asuhan mana yang akan kami beri sumbangan.”nat, setelah ini
uangnya mau diberikan ke panti asuhan mana? Kan yang mengajak kamu”tanyaku pada
dia, “aku juga lagi bingung nih”jawabnya dengan bingung,”dikasihkan sama panti
asuhan dekat rumahku saja”jawab vero dengan lantang, “boleh juga tuh, aku
setuju sama kamu ver”jawabku dengan santai,”aku juga setuju ver dari pada
bingung mending ikut saran kamu saja”jawab natasaya,”teman-teman yang lain
kelihantannya juga setuju tuh!”jawabku padanya,”jadi gimana deal ikut saran
vero” tanya natasya,”setuju”jawab semuanya. Setelah berdiskusi cukup lama
akhirnya kami setuju untuk memberikannya kepada panti asuhan didekat rumah vero,dan
yang akan memberikannya adalah aku didampingi oleh teman-temanku. Sorenya kami
pun berangkat menuju panti asuhan itu menggunakan sepeda motor dan dengan di
tuntun oleh vero.
Tak berapa lama pun kami tiba di panti asuhan itu,kami
pun segera bergegas untuk memberikan uang tersebut kepada kepala pengelola
panti itu. “assalammualikum”salamku pada kepala panti,”waalikumsalam”jawab
kepala panti itu. Waktu mendatangngi ruang kepala panti kami di sambut dengan
ramahdan penuh dengan kesopanan.
Kami pun memberitahukan maksut dan tujuan kami kemari”pak
maksut kami datang kemari adalah untuk memberikan sumbangan pada anak-anak
yatim di sini”tegasku,”terima kasih banyak ya dik,adik mau membantu dengan
sesama muslim yang kurang mampu, saya sangat bersyukur sekali karena masih
terdapat orang baik seperti adik-adik ini!”jawab sang kepala panti. akhirnya
kepala panti tersebut paham. Dia pun mau menerima sumbangan yang kami berikan,
walaupun sedikit yang penting adalah niatnya yang mau membantu sesama manusia.
Tak berapa lama kami pun pulang dengan rasa bangga karena tlah menolong dengan
sesama muslim. Dalam al-quran pun
juga
di jelaskan bahwa sesama umat muslim harus saling bembantu dengan sesama muslim
apa lagi jika orang tersebut tidak mampu kita wajib untuk membantunya.
.”ver aku pulang dulu ya”tegasku pada vero, “o iya
kak,terima kasih ya kak karena sudah mau membantu kita”jawab vero, “iya dik
,sama-sama”jawabku .Kami pun berpisah di jalan karena rumah kami saling
berlawanan arah, kita pun berpisah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar